Februari 15, 2025

Sekolahdevops : Pengalaman dalam Dunia Pendidikan

Pendidikan Karakter Upaya Menyelaraskan Perilaku

Pendidikan Mahasiswi
2025-02-06 | admin9

Mahasiswi Cantik Asal Pamekasan Ini Masuk Grand Final Duta Pendidikan Jatim

Bermodal tekun, semangat mencari ilmu, Asri Lailatussa’adah terus menggali ilmu sebagai bekal diri untuk masa depan dan pertanggungjawaban diri sebagai manusia yang diharuskan menimba ilmu.

Dari semangat, tekun, dan semangat keluarga, perempuan asal Pamekasan tersebut menuai banyak prestasi. Demikian itu sebagai pembuktian, bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil.

Perempuan kelahiran 2004 di Kabupaten Pamekasan ini, bermufakat untuk terus mencari ilmu. Dirinya tidak mau mengecewakan keluarga yang sudah memberikan dukungan dan semangat, lebih-lebih materi yang sudah dikeluarkan untuk biaya pengajarannya. Beraneka prestasi sudah diraih Asri, sapan akrabnya.

“Tugasku yaitu belajar, belajar, dan belajar. Soal hasil, Maha maha tahu proses hambanya,” ungkap pendidikan mahasiswi Universitas Islam Negeri Kiai braxtonatlakenorman.com Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember ini, Kamis (16/5/2024).

Beraneka prestasi diraih di beragam bidang kelimuan, baik sejak masih duduk di bangku MTs, SMA sampai seleh mencapai perguruan tinggi. Semasa duduk di bangku MTs Nurul Falah Pamekasan, prestasi demi prestasi diraih. Antara lain, laga baca kitab kuning, kampiun ll; laga pidato Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, kampiun lll; laga Syarhil Quran, kampiun l; dan kampiun laga hafalan 7 surah Alqur’an (munjiyat).

Baca Juga : Pendidikan Sebagai Pilar Utama Membangun Peradaban Bangsa

Selepas dari Nurul Falah, Asri kemudian melanjutkan pengajarannya ke Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk. Di Annuqayah, ia memilih masuk di Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) yang dikenal materi pembelajaran berat di kalangan santri. Namun hal itu, menjadi tantangan tersendiri dan ia bahkan menggambarkan.

“Aku sengaja memilih MAT, karena saya mau lebih baik menempa diri untuk menimba ilmu,” tutur yang pernah jadi tutor baca kitab kuning di bidang nahwu di Pondok Pesantren Annuqayah.

Ketika duduk di bangku MAT, beragam prestasi juga disabet. Yakni, kampiun I laga baca kitab kuning; laga ilqaul qissah (bercerita dengan Bahasa Arab), kampiun lll; kampiun III laga story telling; dan laga qiraatus syi’ir kampiun lll.

Tak stop di bangku sekolah, dikala mencapai pengajaran di perguruan tinggi di Jember, prestasi oleh perempuan yang pernah jadi tutor tulis imla’ itu terus diraih. Tentu hal itu buah dari kegigihan belajar yang tidak pernah patah.

“Justru dikala pengajaran semakin tinggi, bukankah kita harus semakin semangat belajarnya? Itu yang mau terus saya lakukan,” tambahnya.

Sekitar satu tahun mencapai pengajaran di perguruan tinggi sejumlah prestasi sukses ia terima. Perlombaan cipta puisi tingkat nasional, dengan kampiun lll; kampiun II baca puisi tingkat nasional; finalis duta pengajaran Indonesia yang diadakan di Singapura; lulus tes tulis mahasiswa study tour ke Malaysia. Ketika ini, Asri sedang berjuang untuk menjadi kampiun, di mana dikala ini masuk grand final Duta Pengajaran Jawa Timur yang akan digelar di Surabaya. (Ugi)

Share: Facebook Twitter Linkedin
Pendidikan di Surabaya
2025-02-03 | admin9

Upaya Penguatan Dunia Pendidikan di Surabaya

Upaya penguatan Sumber Energi Manusia (SDM) pengajaran, baik siswa, pendidik maupun pihak yang terlibat di dalamnya, menjadi salah satu konsentrasi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi selama memimpin Kota Surabaya, Jawa Timur.

Beraneka kebijakan yang menyentuh orang tua, siswa dan guru, diambil. Pun, bermacam-macam intervensi itu tidak hanya menyasar sekolah negeri, tetapi juga institusi swasta mulai jenjang Pengajaran Anak Umur Dini (PAUD), SD/MI, SMP/MTs, serta pengajaran kesetaraan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya pada 2022 menjadi yang tertinggi di provinsi ini. Angkanya terus meningkat sejak tahun 2020.

Pada tahun 2020 tercatat sebesar 82,23, tahun 2021 https://jknailsbeauty.com/ menjadi 82,31, kemudian pada tahun 2022 menempuh 82,74. Nilai ini menampilkan bahwa mutu pembangunan manusia di Kota Pahlawan berada pada klasifikasi status klasifikasi amat tinggi.

Cak Eri–panggilan akrab Eri Cahyadi–mengatakan, IPM adalah penilaian yang harus dibetuli terus-menerus. Apalagi, IPM juga diamati dari lamanya seseorang menempuh jalanan pengajaran. Cak Eri menyadari masih terdapat dilema dalam dunia pengajaran yang harus langsung dituntaskan supaya IPM dapat lebih tinggi dari angka 82,74.

Baca Juga: SMP Pilihan Berkualitas Terbaik di Jakarta Barat

Untuk menempuh hal hal yang demikian, Pemkot Surabaya membutuhkan keterlibatan segala faktor. Salah satu faktor yang dilibatkan untuk menyelesaikan dilema dunia pengajaran di Surabaya adalah perguruan tinggi. Para mahasiswa dari bermacam-macam perguruan tinggi negeri dan swasta dilibatkan untuk menjadi pendidikan muda dan menjalankan pendampingan dari sisi akademis dan nonakademis siswa.

Pada peluncuran Program Surabaya Mendidik (PSM) yang dihadiri Sekretaris Jenderal Pengajaran Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pengajaran, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini, terdapat 1.072 mahasiswa dari 23 perguruan tinggi yang terlibat.

Prioritas mereka terdiri atas program sekolah ramah, program sekolah sehat, dan program sekolah smart. Ketiganya mencakup identifikasi, merancang, implementasi serta evaluasi dilema belajar, psikososial, dan perlindungan buah hati.

Mahasiswa dari bermacam-macam perguruan tinggi juga terlibat dalam program Sinau Bareng dan Ngaji Bareng serta Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang diselenggarakan di balai RW. Ketika ini terdapat 22 lokasi balai RW yang tersebar di 12 kecamatan dan 16 kelurahan.

Mahasiswa yang terlibat sebanyak 155 mahasiswa. Para mahasiswa ini berkolaborasi dengan 3.141 tutor dan guru. Cak Eri ingin balai RW ini dapat hidup lagi, menjadi sentra aktivitas warganya. Bisa untuk belajar buah hati-buah hati.

Kecuali akselerasi daerah belajar dan SDM, Pemkot Surabaya juga memperkuat pengembangan potensi dan pengajaran karakter di kalangan pelajar. Pengajaran karakter disesuaikan dengan karakter masing-masing sekolah.

Programnya bernama Sekolahe Arek Suroboyo (SAS). Siswa dibebaskan dari profesi rumah (PR), kemudian jam pelajaran sekolah dipangkas sampai pukul 12.00 WIB. Dua jam selanjutnya, mulai pukul 12.00 WIB-14.00 WIB diisi dengan pembiasaan dan pendalaman karakter.

Sulit pengajaran tidak hanya dibebankan kepada sekolah dan pemerintah, tetapi orang tua juga harus bertanggung jawab dalam progres pembentukan karakter buah hati. Maka, orang tua juga harus mendidik buah hati-buah hatinya untuk mempunyai karakter sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.

Upaya mengimplementasikan pengajaran karakter juga terlaksana ketika pelajar-pelajar di Kota Surabaya ikut menyukseskan Tari Remo massal yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).

Sebanyak 65 ribu lebih pelajar SD dan SMP se-Kota Surabaya mencontoh aktivitas Tari Remo Massal pada Pekan (18/12/2022). Pertunjukan spektakuler itu tersebar dan terlaksana serentak di sejumlah daerah bersejarah di Kota Pahlawan.

Share: Facebook Twitter Linkedin