2025-02-25 | admin2

6 Fakta Yang Mungkin Jarang Diketahui Tentang Sistem Pendidikan Di Jepang

Pemerintah Jepang secara berkelanjutan berkomitmen untuk beri tambahan akses pendidikan yang merata bagi semua susunan masyarakat. Tidak heran jika proses dan sistem pendidikan di Jepang tetap jadi salah satu yang paling dihormati dan dicontoh oleh negara-negara lain di semua dunia.

Indonesia sebagai negara yang tengah giat membenahi proses pendidikan bisa belajar banyak berasal dari Jepang. Meskipun miliki konteks budaya dan susunan sosial yang berbeda, prinsip-prinsip fundamental yang mendasari kesuksesan pendidikan Jepang bisa diadaptasi dan diterapkan secara kontekstual di Indonesia.

Salah satu budaya Jepang yang patut ditiru adalah di dalam hal menghargai peran guru sebagai segi perlu kesuksesan pendidikan. Gaji guru di Jepang mendapatkan perhatian khusus untuk memastikan mutu guru yang memadai.

1. Gaji Guru yang Cukup Tinggi

Gaji guru di Jepang termasuk yang tertinggi di pada negara-negara di Asia. Menurut information berasal dari CNBC Internasional, biasanya gaji guru di Jepang adalah US$ 49.498 atau kurang lebih Rp 705 juta.

Gaji yang tinggi ini mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh pemerintah Jepang terhadap profesi guru. Pemerintah Jepang fokus terhadap peningkatan mutu pendidikan lewat insentif yang menarik bagi guru-guru yang berkualitas.

Selain berasal dari segi finansial, guru di Jepang termasuk miliki tanggung jawab yang besar di dalam membentuk karakter, moral, dan keterampilan akademis siswa. Prinsip-prinsip mengajar yang telah ditetapkan, layaknya dekiru ko, Wakaru ko, dan Tanoshii jugyou, jadi pedoman utama di dalam menggerakkan tugasnya.

2. Kurikulum yang Terstruktur

Kurikulum di Jepang dirancang bersama dengan detil oleh komite khusus di bawah Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (MEXT). Revisi kurikulum dijalankan tiap-tiap 10 tahun untuk memastikan relevansinya bersama dengan pertumbuhan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, kurikulum Jepang terlalu mengutamakan terhadap pembentukan cii-ciri siswa, keterampilan akademis, dan kebijaksanaan. Mata pelajaran yang diajarkan mencakup beraneka segi kehidupan dan keterampilan yang dianggap perlu bagi pembentukan generasi era depan yang tangguh dan beretika.

Dengan mengatur kurikulum bersama dengan kebutuhan era kini dan era depan, Jepang berupaya memastikan bahwa pendidikan yang diberikan relevan. Sehingga bisa buat persiapan siswa untuk hadapi tantangan global.

3. Fokus terhadap Pendidikan Karakter

Tiga tahun pertama di dalam proses pendidikan di Jepang jadi periode krusial di dalam pembentukan cii-ciri dan sikap mental siswa. Selain pembelajaran akademis, proses pendidikan Jepang terlalu mengutamakan terhadap pengembangan cii-ciri siswa.

Pendidikan moral, disiplin, kemandirian, dan tanggung jawab jadi fokus utama selama periode ini. Berbagai kegiatan dan pelajaran diberikan kepada siswa untuk memastikan bahwa mereka tidak cuma miliki pengetahuan akademis yang baik, namun termasuk paham pentingnya nilai-nilai ethical di dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh budaya Jepang yang dilatih sejak dini adalah “Jiriki,” yang mewakili rancangan kemandirian dan tanggung jawab atas diri sendiri. Budaya Jiriki mengajarkan nilai-nilai layaknya kemandirian, kerja keras, disiplin, dan pentingnya mengambil alih inisiatif dan bertanggung jawab atas tindakan dan ketentuan kita sendiri.

Contoh budaya Jepang yang patut ditiru lainnya adalah “Omotenashi,” yang merupakan budaya ramah tamah dan peduli. Konsep ini mengajarkan pentingnya empati, perhatian terhadap detail, dan dedikasi untuk beri tambahan pengalaman terbaik kepada orang lain. Budaya ini bisa diterapkan di dalam beraneka bidang kehidupan, termasuk bisnis, pariwisata, dan hubungan interpersonal.

4. Tingkat Literasi Tinggi

Jepang mendiami posisi paling atas di dalam hal mutu dan kinerja pendidikan global. Menurut Program Penilaian Siswa Internasional (PISA) yang dikeluarkan oleh OECD, biasanya skor siswa Jepang di dalam literasi membaca, matematika, dan sains mencapai 540, melebihi biasanya OECD sebesar 497.

Hal ini perlihatkan bahwa proses pendidikan di Jepang berhasil menciptakan lingkungan belajar yang membantu dan efektif. Dengan tingkat kelulusan yang tinggi berasal dari sekolah menengah ke perguruan tinggi, Jepang menjaga reputasi sebagai salah satu negara paling berpendidikan di dunia.

5. Jangka Waktu Sekolah

Jepang dan Indonesia miliki perbedaan di dalam umur masuk sekolah dasar. Di Jepang, anak-anak terasa masuk sekolah dasar terhadap umur 6 tahun, tetapi di Indonesia umur masuk sekolah dasar adalah 7 tahun.

Jepang menerapkan proses pendidikan dasar selama 6 tahun di sekolah dasar, 3 tahun di sekolah menengah pertama (SMP), dan 3 tahun di sekolah menengah atas (SMA). Durasi kuliah di perguruan tinggi Jepang umumnya adalah 4 tahun.

Selain perbedaan umur masuk sekolah dasar, perlu termasuk dicatat bahwa di Jepang kuantitas jam belajar per minggu condong lebih sedikit dibandingkan bersama dengan Indonesia. Meskipun kurangnya kuantitas jam belajar secara kasat mata kemungkinan terkesan tidak mencukupi, namun ada pendekatan yang lebih efisien di dalam pemanfaatan kala belajar di jepang.

Metode pembelajaran di Jepang pakai pendekatan peer learning atau Lesson Study (LS). Metode ini beri tambahan peluang bagi siswa untuk belajar berasal dari kawan sebayanya dan mengeksplorasi konsep-konsep yang diajarkan.

6. Kualitas Universitas Diakui Dunia

Universitas-universitas Jepang mendapat pernyataan world atas kualitasnya. Menurut QS World University Rankings 2020, terdapat 41 kampus Jepang yang terdaftar di dalam peringkat tersebut. Universitas Tokyo dan Universitas Kyoto adalah dua kampus Jepang yang mendiami peringkat tertinggi secara internasional.

Selain itu, di dalam QS Asia University Rankings 2021, Jepang miliki 11 kampus yang masuk di dalam 50 besar di Asia. Prestasi ini mencerminkan mutu pendidikan tinggi Jepang yang tinggi dan reputasinya sebagai salah satu pusat pendidikan terkemuka di dunia.

Baca Juga : 

Beberapa kampus di Jepang termasuk populer gara-gara riset dan kontribusinya terhadap pertumbuhan pengetahuan pengetahuan dan teknologi. Universitas-universitas top layaknya University of Tokyo dan Kyoto University miliki jaringan kerja serupa bersama dengan institusi-institusi riset internasional dan berkontribusi terhadap inovasi dan penemuan yang pengaruhi dunia secara luas.

Share: Facebook Twitter Linkedin