Februari 16, 2025

Sekolahdevops : Pengalaman dalam Dunia Pendidikan

Pendidikan Karakter Upaya Menyelaraskan Perilaku

Upaya Penguatan Dunia Pendidikan di Surabaya

Upaya penguatan Sumber Energi Manusia (SDM) pengajaran, baik siswa, pendidik maupun pihak yang terlibat di dalamnya, menjadi salah satu konsentrasi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi selama memimpin Kota Surabaya, Jawa Timur.

Beraneka kebijakan yang menyentuh orang tua, siswa dan guru, diambil. Pun, bermacam-macam intervensi itu tidak hanya menyasar sekolah negeri, tetapi juga institusi swasta mulai jenjang Pengajaran Anak Umur Dini (PAUD), SD/MI, SMP/MTs, serta pengajaran kesetaraan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya pada 2022 menjadi yang tertinggi di provinsi ini. Angkanya terus meningkat sejak tahun 2020.

Pada tahun 2020 tercatat sebesar 82,23, tahun 2021 https://jknailsbeauty.com/ menjadi 82,31, kemudian pada tahun 2022 menempuh 82,74. Nilai ini menampilkan bahwa mutu pembangunan manusia di Kota Pahlawan berada pada klasifikasi status klasifikasi amat tinggi.

Cak Eri–panggilan akrab Eri Cahyadi–mengatakan, IPM adalah penilaian yang harus dibetuli terus-menerus. Apalagi, IPM juga diamati dari lamanya seseorang menempuh jalanan pengajaran. Cak Eri menyadari masih terdapat dilema dalam dunia pengajaran yang harus langsung dituntaskan supaya IPM dapat lebih tinggi dari angka 82,74.

Baca Juga: SMP Pilihan Berkualitas Terbaik di Jakarta Barat

Untuk menempuh hal hal yang demikian, Pemkot Surabaya membutuhkan keterlibatan segala faktor. Salah satu faktor yang dilibatkan untuk menyelesaikan dilema dunia pengajaran di Surabaya adalah perguruan tinggi. Para mahasiswa dari bermacam-macam perguruan tinggi negeri dan swasta dilibatkan untuk menjadi pendidikan muda dan menjalankan pendampingan dari sisi akademis dan nonakademis siswa.

Pada peluncuran Program Surabaya Mendidik (PSM) yang dihadiri Sekretaris Jenderal Pengajaran Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pengajaran, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini, terdapat 1.072 mahasiswa dari 23 perguruan tinggi yang terlibat.

Prioritas mereka terdiri atas program sekolah ramah, program sekolah sehat, dan program sekolah smart. Ketiganya mencakup identifikasi, merancang, implementasi serta evaluasi dilema belajar, psikososial, dan perlindungan buah hati.

Mahasiswa dari bermacam-macam perguruan tinggi juga terlibat dalam program Sinau Bareng dan Ngaji Bareng serta Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang diselenggarakan di balai RW. Ketika ini terdapat 22 lokasi balai RW yang tersebar di 12 kecamatan dan 16 kelurahan.

Mahasiswa yang terlibat sebanyak 155 mahasiswa. Para mahasiswa ini berkolaborasi dengan 3.141 tutor dan guru. Cak Eri ingin balai RW ini dapat hidup lagi, menjadi sentra aktivitas warganya. Bisa untuk belajar buah hati-buah hati.

Kecuali akselerasi daerah belajar dan SDM, Pemkot Surabaya juga memperkuat pengembangan potensi dan pengajaran karakter di kalangan pelajar. Pengajaran karakter disesuaikan dengan karakter masing-masing sekolah.

Programnya bernama Sekolahe Arek Suroboyo (SAS). Siswa dibebaskan dari profesi rumah (PR), kemudian jam pelajaran sekolah dipangkas sampai pukul 12.00 WIB. Dua jam selanjutnya, mulai pukul 12.00 WIB-14.00 WIB diisi dengan pembiasaan dan pendalaman karakter.

Sulit pengajaran tidak hanya dibebankan kepada sekolah dan pemerintah, tetapi orang tua juga harus bertanggung jawab dalam progres pembentukan karakter buah hati. Maka, orang tua juga harus mendidik buah hati-buah hatinya untuk mempunyai karakter sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.

Upaya mengimplementasikan pengajaran karakter juga terlaksana ketika pelajar-pelajar di Kota Surabaya ikut menyukseskan Tari Remo massal yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).

Sebanyak 65 ribu lebih pelajar SD dan SMP se-Kota Surabaya mencontoh aktivitas Tari Remo Massal pada Pekan (18/12/2022). Pertunjukan spektakuler itu tersebar dan terlaksana serentak di sejumlah daerah bersejarah di Kota Pahlawan.

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.